Strategi bisnis adalah proses dimana untuk
mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berorientasi pada
suatu persaingan guna mencapai sasaran dalam usaha secara tepat. Strategi
dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi termasuk lembaga pendidikan
dan bahkan diperlukan oleh individu dalam pencapaian suatu tujuan.
3
Tingkatan Strategi Bisnis :
1.
Strategi Tingkat Korporasi :
Berupaya untuk menentukan bisnis apa
yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.
Ciri – cirinya :
- Berorientasi pada nilai
- Unsur fleksibilitas sangat tinggi
- Jangka waktu lebih panjang
- Perioritas pada pertumbuhan
perusahaan
- Konseptual
- Tersentralisasi
2.
Strategi Tingkat Bisnis :
Berupaya untuk menentukan bagaimana
seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
Ciri – cirinya : Resiko rendah,
Keuntungan rendah, Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan
fungsional ,Biaya rendah, Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain
tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar.
3.
Strategi Tingkat Fungsional :
Berupaya menentukan cara mendukung
strategi tingkat bisnis. Ciri – cirnya :
- Jangka waktu pendek, kurang dari 1
tahun
- Beresiko rendah
- Keputusan diterapkan pada aktivitas
yang sedang berjalan
- Keputusan melibatkan masalah
operasional dan berorientasi pada aktivitas
Tahapan penyusunan strategi
Dalam
penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen
strategis”. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)
Ada
tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan
strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan antara lain :
- Melakukan analisis situasi, evaluasi
diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan
mikro maupun makro.
- Bersamaan dengan penaksiran
tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang
jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya
penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan
publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis),
tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan
taktis.
Dalam
pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah
hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta
kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi.
Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini
diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang
nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah
diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Tanpa
perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi
apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang
perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
a)
Penyusunan rencana pengembangan
Dalam
perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang
digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b)
Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi
e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus
dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan
dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem
e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus
– menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi
yang berjalan sangat cepat.
c)
Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan
berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh
sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi perlu
memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan
perusahaan.
d)
Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak
semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali
lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat
urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi
kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam
pencapaian tujuan.
e)
Penyiapan sumber daya
Diperlukan
banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain
sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan
ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business
tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web
hosting, kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para
pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada
baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan
musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.
f)
Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak
sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh
pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga
perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan.
Tahapan
Perencanaan Pembangunan Bisnis Online
Langkah 1: mengidenifikasikan internet benefit .
Internet
benefit ini nantinya akan muncul melalui dua cara: Dengan menggunakann
feature-feature pada Web sebagai bagian dari produk atau layanan. Menggunakan
web untuk meningkatkan keuunggulan yang sudah ada pada produk atau layanan
Langkah 2 : Menentukan model pendapatan
Terdapat
beberapa pendekatan dasar untu mendatangkan pendapatan melalui sebuah web.
Direct sales : pendapatan akan dating langsung dari penjualan produk atau
layanan.
Indirect sales : pendapatan akan dating secara tidak langsung dari site content
melalui penjualan space iklan. Licensing atau selling content : pendapatan akan
diperoleh dari lisensi atau penjualan content ke pihak atau site lain.
Langkah 3 : Penetapan tujuan dan objective e-biz
Langkah 4 : Pencarian ide untuk website
Kumpulkan
pengetahuan yang dimilii oleh pesaing dengan melakukan riset atas “best
practice” . “best practice “, diawali dengan site yang tidak mungkin menjadi
pesaing dalam bisnis anda, tetapi berisi benefit dan feature yang mungkin dapat
dipinjam dan diaplikasikan pada e-biz anda nantinya.
Langkah 5 : Membuat preliminary project plan
Bila
keempat langkah sebelumya telah anda pahami dengan benar,akan lebih mudah bagi
anda untu membuat sebuah preliminary project plan. Project-project terbagi
dalam bebrapa kegiatan-kegiatan umum berikut.
- Kejelasan titik awal dan akhir.
- Menetapkan sumber-sumber penting.
- Menetapkan jangka waktu.
- Menetapkan anggaran.
6
Tahapan Pengembangan E-Business
- Brochurware
perusahaan
biasanya menggunakan internet sebagai medium untuk berpromosi (marketing). Satu
arah.
- Customer Interactivity
perusahaan
mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi dua arah (dialog) antara perusahaan dengan para konsumen.Contohnya
adalah fasilitas.
- Transaction Enabler
pengembangan
suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik
(E-Commerce).
- One-to-One Relationship
mekanisme
yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu
- Real Time Organizations
bisnis
non-stop 24 jam dimana seluruh transaksi telah diambil alih secara otomatis
oleh komputer dimana secara real time calon penjual dan pembeli melalui situs
perusahaan dapat bertemu dan melakukan transaksi saat itu juga
- Communities of Interests
kemampuan
perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari
para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan
value di internet
Membangun
Sebuah e-Business
Dalam
membangun sebuah e-business, ada lima tahapan yang harus dilalui oleh calon
pebisnis online. Kelima tahapan dalam perencanaan pembangunan sebuah bisnis
online atau e-bisnis.
- Penetapan strategi E-bisnis
- Perencanaan Website yang Representatif.
- Pembuatan Website.
- Promosi Website.
- Respons terhadap feedback yang muncul,yang diakhiri
dengan worksheet merencanakan business action plan.
Contoh
penerapan strategi e-business (pada perusahaan Sierad Produce)
Contoh
kasus :
Kanada
adalah satu dari banyak negara yang pengguna internetnya paling banyak di
dunia. Tetapi sektor bisnis kecilnya tertinggal secara signifikan di belakang
Amerika Serikat dalam hal adopsi e-business karena terlalu kecil dari bisnis
yang ada memiliki strategi e-bisnis yang sesungguhnya (menurut penelitian
Forrester Research), hanya 14%-nya yang memiliki strategi bisnis, jauh
tertinggal di belakang Amerika Serikat.
Menurut
riset CIA di tahun 2009, Indonesia menempati pada posisi ranking 22 (20.000.000
users) dari seluruh dunia untuk jumlah pengguna internet. Berbeda 6 tingkat
dengan Kanada yang menempati ranking 16 (26.960.000 users). Hal ini membuktikan
bahwa tingkat terjangkaunya koneksi internet di Indonesia sudah cukup baik.
Namun sayangnya, penerapan e-business di Indonesia masih mayoritas diterapkan
oleh perusahaan – perusahaan besar (yang notabene perencanaan strategi
bisnisnya pasti lebih matang dalam perencanaannya).
Penyebab
terjadinya perbedaan tingkat penerapan e-business di Kanada dan Amerika Serikat
ternyata terletak pada strategi bisnisnya. Di Kanada seperti disebutkan
sebelumnya bahwa dari sekian banyak jumlah penerapan e-business hanya 14% yang
memiliki strategi bisnis. Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis mutlak
diperlukan dalam melakukan usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Sierad
Produce, dahulu bernama PT Betara Darma Ekspor Impor, berdiri pada tanggal 6
September 1985. Nama Sierad mulai digunakan pada tanggal 27 Desember 1996 saat
persiapan untuk public listing di Bursa Efek Jakarta. Bisnis utama perusahaan
ini meliputi produksi pakan ternak, pembibitan ayam, penetasan telur,
produksi anak ayam (DOC), kemitraan, rumah potong ayam, industri peralatan
peternakan dan industry tepung ikan.
Dalam
perjalanan perushaan, seiring waktu muncul kebutuhan – kebutuhan yang ternyata
dapat dipenuhi oleh sarana teknologi informasi. Pengembangan e-business system
di Sierad Produce sudah dimulai dari lama, akan tetapi pengembangan
terbesar saat menetapkan pemakaian Microsoft Dynamics Axapta sebagai
software yang mengintegrasikan semua fungsi bisnisnya. Roadmap yang
sedang dijalankan oleh Sierad Produce, terbagi ke empat tahapan utama di dalam
implementasi di setiap strategic business unitnya. Tahapan
yang dilakukan tersebut adalah planning, developing, implementing,
dan testing. Akhirnya, penerapan e-business di perusahaan ini berjalan dan
terdapat beberapa hasil implementasi e-business antara lain : CRM, ERP, SCM,
Payroll dan lain sebagainya.
Implementasi
E-Business
E-Business
merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bisnis yang
dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk
meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. E-Business sendiri
mempunyai pengertian sebagai suatu praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses
bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dilakukan
oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan
mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, baik berupa
keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, serta peningkatan
produktivitas dan profit.
Dalam
penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka data pada sistem informasi
mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis,
dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka
memanfaatkan internet. Perbedaan e-Business dengan e-Commerce adalah e-Commerce
hanya berupa transaksi secara elektronik di internet, sedangkan e-Business
termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan
manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga
keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen
mereka, dan sebagainya.
Dampak
dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan perusahaan berbasis web, tetapi
juga membangun order industri yang baru. Bill Gates menyatakan bahwa kompetisi
yang terjadi sekarang ini bukan diantara produk dan jasa, tetapi adalah kepada
model bisnis perusahaan. Perkembangan e-Business sudah berada pada tahap
konsolidasi dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan
secara hati-hati terhadap strategi, implementasi, profitabiliti. Sebagian besar
orang mengenali bahwa e-Business mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi
tetapi juga tentang bisnis.
Penerapan
e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang. Jika kita lihat pada
beberapa website terkenal di Indonesia itu sudah terbukti bahwa sebenarnya internet
itu sedang digemari oleh Indonesia, contohnya seperti social media yang belum
lama ini semakin tenar di para pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini
harus bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan bisnis, bahkan sekarang
masyarakat Indonesia banyak yang melakukan kegiatan e-Commerce di Indonesia,
seperti online shoping yang sedang merebak. E-Commerce ini juga sangat booming karena
sifatnya yang mudah, dan banyak sekali mengurangi biaya yang
ada. Tidak perlu berpergian, tidak perlu tempat fisik, dan akses yang mudah.
Di
Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih terbuka
lebar. Prospek atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan
yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai
jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi padabackoffice. Selain
itu peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang
memiliki pasar sasaran generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah
beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.
Peluang
bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan
bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang
eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang
dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang
telah diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business
juga terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai
perlengkapan teknologi, hardware dan software yang
berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik
dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa
kemana-mana.
Banyak perusahaan di Indonesia berusaha untuk mempersiapkan diri dengan
berbagai perangkat e-businesssebagai bagian baru dari pola
interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan
karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan
persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti
sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka akan muncul suatu
bentuk usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business itu sendiri,
terlebih di Indonesia di masa mendatang.
Misalnya
dalam kurun waktu lima tahun mendatang, e-Business di Indonesia akan sangat
tampak kemajuannya dibanding saat ini. Seiring dengan dilakukannya persiapan
dan strategi yg benar akan menghasilkan laba yg benar – benar nyata, sehingga
bisa membuat perusahaan tumbuh dan menghasilkan nilai tambah kepada investor.
Selain itu, implementasi strategi yang baik juga akan meningkatkan citra
perusahaan itu sendiri, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses,
meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi,
dan meningkatkan fleksibilitas.
Lahirnya
era e-Business di Indonesia akan membuka peluang kerja baru dengan pola
kerja dan permodalan yang baru. E-Business akan menjadi wahana kompetisi antar
perusahaan atau usaha perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat Indonesia
akan dapat menikmati produk-produk dalam negeri yang berkualitas standar dengan
harga kompetitif dan terjangkau. Di samping itu, konsumen akan dapat memperoleh
informasi dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah. Biaya
transport menuju lokasi untuk memilih barang, perbandingan harga dengan penjual
lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat
dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse. Para
konsumen di Indonesia juga akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan
jumlah uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko
kecopetan atau perampasan yang sering terjadi saat ini akan sangat kecil,
meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker).
Selain
itu di masa lima tahun mendatang e-Business memberi tantangan baru bagi
dunia akademis untuk mempersiapkan SDM di Indonesia yang memahami dan menguasai
bidang tersebut. Sistem e-Business juga membuka kerangka baru dalam penjualan
jasa pendidikan, di samping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya
akses materi pendidikan dari jarak jauh. Sehingga dengan cara tersebut, para
siswa tidak akan repot lagi datang dan belajar di sekolah, tetapi dengan jarak
jauh akses materi dapat diperoleh melalui internet.
Sumber :
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2153rank.html?countryName=Indonesia&countryCode=id®ionCode=eas&rank=22#id)
Yuniarto, Saiful Rahman., 2013, E-bisnis, [e-book] Diolah dari
: < http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/e-Bisnis1.pdf>
[Diakses tanggal : 18 Februari 2013]
http://melairahmawati.blogspot.com/2014/12/perencanaan-dan-pengembangan-e-bisnis.html