Minggu, 05 Oktober 2014

Pasar Elektronik

Pasar elektronik / perdagangan elektonik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventory otomatis, dan sistem pengumpulan dana otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-bussiness) yang berkaitan dengan transaksi komersial , seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange/EDI),dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-bussiness, dimana cakupan e-bussiness lebih luas , tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan dat (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail) dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga US$ 12,2 milyar pada tahun 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan Oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat triliyun dolar US pada tahun 2011.

Sejarah perkembangan
istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Faktor kunci sukses

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif 
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 
7. Mempermudah kegiatan perdagangan 

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

• E-mail dan Messaging 
• Content Management Systems 
• Dokumen, spreadsheet, database 
• Akunting dan sistem keuangan

• Informasi pengiriman dan pemesanan 
• Pelaporan informasi dari klien dan enterprise 
• Sistem pembayaran domestik dan internasional 
• Newsgroup 
• On-line Shopping 
• Conferencing 
• Online Banking/internet Banking 
• Product Digital/Non Digital 


  • Sisi positif e-commerce:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. 
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost). 
4. Melebarkan jangkauan (global reach). 
5. Meningkatkan customer loyality. 
6. Meningkatkan supplier management. 
7. Memperpendek waktu produksi. 
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan) 


  • Sisi negatif e-commerce:
1. Penipuan dengan cara pencurian identitas.
2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini. 
3. Penipuan dengan cara membohongi pelanggan. 
4. Pencurian informasi rahasia yang berharga. 
5. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. 
6. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. 
7. Kerugian yang tidak terduga. 


Klasifikasi model bisnis e-commerce:
  • Business to Business (B2B)
Karakteristiknya:
Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. E-commerce antara usaha dan usaha baik pelanggan maupun pemasok (supplier). Melakukan transaksi antar usaha ini secara elektronik dapat banyak keuntungan seperti lebih cepat, lebih nyaman, lebih efisien.

  • Business to Consumer (B2C)
Karakteristiknya:
e-Commerce antara usaha dan konsumen secara langsung.Dengan semakin banyaknya pribadi yang terhubung pada internet maka pasar B2C semakin potensial.Konsumen mendapatkan akses yang luas pada produk dan jasa yang ditawarkan secara online.

  • Consumer to Business (C2B)
Karakteristiknya:
e-Commerce antara individu dan perusahaan secara langsung. Dengan semakin banyaknya individu yang menawarkan produk dan jasa melalui internet maka pasar C2B semakin potensial. Perusahaan mendapatkan akses yang luas pada produk dan jasa yang ditawarkan oleh individu.

  • Consumer to Consumer (C2C)
Karakteristiknya:
e-Commerce antara individu dan individu secara langsung. Dengan semakin banyaknya individu yang terhubung pada internet maka pasar C2C semakin potensial.

Peter Fingar : E-Commerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space ) yang selama ini terjadi menjadi isu utama.


Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.

Pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan (Fingar, 2000):

1. Relasi dengan pemasok (supplier)
2. Relasi dengan distributor
3. Relasi dengan rekanan (partner) dan
4. Relasi dengan konsumen (customer)

Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship”, karena alasan efisiensi, maka dapat dilakukan secara ” many-to-many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.


Sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

• Electronic Markets (EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar

informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

• Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.

Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.

EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.

EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.

Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.


• Internet Commerce.

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaandan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.


http://deded18.wordpress.com/2011/05/03/3-tipe-aplikasi-e-commerce/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar